BBIHut6

Hallo pals!

Author baru yang dibaca tahun ini (periode April 2016-2017).

Saat membaca tema #BBIHUT6 Marathon yang diberikan Divisi Event di atas, aku mikir keras, “Siapa ya penulis yang baru kubaca karyanya setahun terakhir ini?”

Ternyata, oh, ternyata, saat memikirkannya aku justru menemukan beberapa fakta tentang kebiasaan bacaku selama ini:

  1. Tahun 2016, aku sepertinya nggak membaca buku lebih dari 15 judul. Padahal tahun lalu aku pasang target baca 50 buku (memalukan, wkwkwk), hanya saja, aku nggak mencatatnya dengan rapi dan nggak ngegunain Goodreads juga. Belajar dari kesalahan, tahun ini aku kembali pasang target 50 buku dengan target mingguan (minimal 1 buku 1 minggu) dan mencatat rapi judul buku dan penulisnya di mading kamar supaya terpacu untuk terus membaca. Dan hasilnya, aku sudah membaca 25 judul sejak Januari 2017.
  2. Walaupun ngakunya suka baca buku, tapi ternyata jumlahnya masih sedikit (bisa dicek di postingan Books That I’ve Read). Selain itu, aku juga menyadari bahwa aku lebih suka membaca beberapa karya dari satu penulis dan agak sulit membuka hati pada penulis lain. Selama ini, buku yang kubaca (ada yang beli sendiri tapi kebanyakan modal pinjam sama teman) didominasi oleh karya Ahmad Fuadi, Tere Liye, Dan Brown, Habiburrahman, Ilana Tan, Dewi Dee Lestari dan Windhy Puspitadewi.
  3. Salah satu alasan kenapa bacaanku nggak begitu banyak dan nggak berkembang adalah karena aku jarang beli buku fiksi dan lebih memprioritaskan buku non-fiksi. Kalo mau beli buku itu, perhitungannya minta ampun dan seandainya udah sampe di toko buku (dengan wishlists panjang), eh, aku malah nyasar ke rak non-fiksi dan justru membayar untuk buku non-fiksi tersebut (cek sendiri di Books of Mine).

Jadi, wajar kan kalo aku ngerasa bingung memikirkan siapa kira-kira penulis yang ingin kuceritakan di posting-an ini. Untungnya, aku sudah mencatat rapi judul dan penulis buku yang kubaca (poin 1), hingga aku menyadari ada beberapa nama baru, yang karyanya benar-benar baru kubaca setahun ini, namun membuatku jatuh cinta seketika.

  1. Akiyoshi Rikako

Holy Mother adalah novel pertama sang penulis yang kubaca. Aku dapat novel itu dari giveaway, hihi. Aku suka ide tulisannya dan caranya dalam bercerita, selain itu banyak informasi baru yang kudapat dari novelnya tentang kebudayaan Jepang dan pola pikir mereka dan, twist-nya itu lhoo, efeknya pengen teriak, “Sialan!”

Setelah membaca Holy Mother, aku akhirnya berani beli karya Akiyoshi yang lainnya yaitu Girls in The Dark dan The Dead Returns. Sekarang, karya Akiyoshi yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia udah lengkap deh, hihi. 

  1. Eka Kurniawan

Thanks to iJakarta yang mengadakan reading challenge Corat-coret di Toilet beberapa bulan yang lalu. Aku sebenarnya udah tahu Eka Kurniawan saat baca karya Pramoedya, aku juga udah baca review buku-bukunya, tapi belum kuat untuk memutuskan beli. Untunglah, aku bisa baca ebook-nya di iJakarta dan… aku ngerasa klik dengan gaya penceritaannya (sayang banget aku belum memaksimalkan review-ku tentang buku itu).

Beberapa minggu lalu, aku nemu ebook Cantik Itu Luka di iJakarta. Wah, aku langsung pinjam dan baca. Aku butuh fokus 2 hari untuk nyelesain novel yang nyaris  menyentuh angka 500 halaman itu. Alurnya maju, mundur, cantik. Walaupun terlalu banyak cerita dalam cerita dan tokoh berkaitan dengan tokoh lain, tapi gaya penulisannya ok banget, nggak bikin aku bosan (tapi bikin lelah, wkwkwk).

Walaupun efek baca karya Eka Kurniawan itu nano-nano, tapi, aku siap untuk membuka hati untuk membaca karyanya yang lain.

  1. Prisca Primasari

Bisa dibilang aku sangat telat kenal sama penulis satu ini. Dan ada rasa penyesalan, “Kenapa sih aku nggak tahu Prisca?”

Aku dengar nama Prisca saat blogwalking ke beberapa blog blogger buku. Semuanya bilang tulisannya oke banget, tapi aku nggak ada niat untuk beli bukunya. Hingga suatu hari, aku baca ulasan kak Kitty tentang French Pink. Judulnya menarik banget (masih belum nyadar siapa penulisnya, maafkan daku, mbak Prisca), dan ternyata, kak Kitty bacanya di iJakarta. Aku langsung cek jumlah copy-annya dan Alhamdulillah bisa dipinjam.

Ntah bagaimana, baca karya Prisca itu kayak disihir. Yang aku pikirkan cuma membaca halaman demi halaman, tenggelam dalam narasi dan dialognya. Rasanya ringan banget dan walaupun jumlah halamannya sedikit, rasanya puas. Syalalala. Setelah itu, aku baca Evergreen di iJakarta dan kuakui, aku memang cocok dengan gaya penulisannya.

Saking sukanya, aku ada niat untuk ikutan Tantangan Baca Buku Prisca di blognya kak Wardah. Yaaa, semoga aku bisa baca karya mbak Prisca yang lainnya.

  1. Jane Austen

Mungkin aku udah keburu suka sama film Pride and Prejudice yang diangkat dari novel berjudul sama karya Jane Austen. Mungkin karena embel-embel novel klasik dan penulis terkenal di dunia. Aku suka Jane sebelum baca karyanya, wkwk. Konyol memang. Namun, beberapa bulan lalu aku nemu Persuasion di iJakarta dan accidentally, I’m falling in love with the story.

Padahal narasinya banyak banget, tapi aku suka aja, wkwkwk.

  1. Erikar Lebang

Aku masih ingat banget, 2 tahun lalu, aku pergi ke toko buku dengan target beli sebuah novel, eh, pas nelusuri rak non-fiksi bagian kesehatan, mataku terpaku pada sebuah cover berjudul Mitos dan Fakta Kesehatan 2.

IMG20170408133557

Setelah baca blurb di cover belakang, daftar isi dan beberapa halaman bukunya, aku putuskan untuk membawanya ke kasir dan menunda keinginanku untuk beli novel yang kuidam-idamkan sebelumnya, wkwk.
Buku itu berisi kumpulan tweet Erikar Lebang. Mungkin karena formatnya itu, tulisannya singkat, padat dan menohok. Ngerasa bego aja karena banyak banget kebiasaan sehari-hari yang ternyata nggak bagus untuk kesehatan, wkwkwkk.

Nah, karena gaya penulisannya yang blak-blakan dan nggak ribet itu, aku nggak kesulitan baca buku karyanya. Karena itu juga, kayaknya aku bakal cocok sama tulisan lainnya. Seingatku, di iJakarta ada ebook Detoksifikasi karyanya juga. Aku mau nyiapin mental dulu sebelum bacanya.

Itu dia 5 penulis yang berkesan di hatiku sejak pertama kali baca karyanya. Setelah diamati, ada satu pola khas dari ceritaku di atas yaitu: aku biasa mulai baca karya penulis baru (khusus fiksi) dengan modal minjam atau gratisan, hahaha.

Gimana denganmu? Apakah kamu juga suka sama penulis yang aku sebutkan di atas? Atau kamu punya penulis favorit yang kamu sukai sejak pertama kali membaca karyanya? Yuk, share di kolom komentar.

Terima kasih sudah membaca posting-an ini.