Pagi tadi, saat bangun tidur aku langsung ingat, “Ini ultah Bebi! Ada posting-an wajib nih, kira-kira, apa ya yang mau aku tulis di blog? Umm, divisi event mintanya ada kesan, pesan, kritik dan saran.”

Jujur, aku bingung.

Karena aku anggota baru di BBI, masih belum tahu banyak walaupun terus belajar dan mencari informasi. 

Jadiiiii, aku sengaja nulis malam ini, bukan tadi pagi (dua hari ini aku selalu berusaha posting untuk #BBIHut6 Marathon sebelum tengah hari). 

Aku mau baca-baca dulu tulisan yang lain, biar bisa nyontek, wkwkwk (becanda).

Setelah baca tulisan anggota yang lain, aku kok ngerasain berbagai emosi. Beberapa posting-an udah mewakili banget perasaanku untuk Bebi. Beberapa yang lain ngasi tahu aku sedikit gambaran tentang permasalahan yang Bebi alami. Sedih, Bebi kan masih kecil, masih 6 tahun tapi dia harus menghadapi masalah sepelik itu.

Masalah apa, Wa? 

Hehe, masalah ummm.. ituuu, pokoknya ada masalah, tapi aku juga belum tahu jelasnya gimana. Belum nyampe gosipnya ke aku yang baru ini. 

Nah, saat blogwalking, akupun refleks meninggalkan jejak, selain mengomentari posting-an BBI-ers lainnya, aku juga bilang, “Salam kenal ya, aku Wawa, newbie dari Medan.”

Sebenarnya aku ngerasa segan, tapi, aku harus mulai menunjukkan diri, ya kan? Nggak mungkin aku menunggu untuk ditemukan (emang kamu siapa, Wa? Berharap seperti itu, wkwkwk).

Jadi, di posting-an ini aku memutuskan untuk curhat tentang aku dan Bebi.

Nah, aku mulai ya. Kayaknya bakal panjaaaaang (karena sekalian jadi dokumentasi, mumpung masih segar di ingatan).

Seperti nama blog ini nurwahidahramadhani.wordpress.com, nama lengkapku Nurwahidah Ramadhani Waruwu, tapi orang bisa panggil Wawa supaya nggak ribet. 

Aku sebenarnya agak gaptek dan kudet, jadi dari dulu aku udah punya twitter (@wawha_cuza) dan goodreads (Nurwahidah Ramadhani) tapi nggak pande maininnya (kata kawanku, aku buka twitter setahun sekali, wkwkwk, jadi kalo ada yang mention tahun ini, tahun depan baru kubaca), padahal dua media itulah tempat BBI eksis. 

Namun, sejak beberapa tahun lalu, aku suka nyari resensi-resensi buku di Google dan ketemu sama blog mbak Desty dan mas Htanzil. Dari blog mbak Desty, aku salut banget saat baca reading challenge-nya yang sampe ratusan buku. Sedangkan dari mas Htanzil, aku suka resensi bukunya yang non-fiksi, bener-bener ngasi gambaran buku tersebut, lengkap dan rapi. Selain itu, aku nemu istilah blog buku Indonesia serta daftar blogger buku Indonesia. 

Saat aku berkunjung ke blogbukuindonesia.com, sayangnya blog itu lagi diperbaiki jadi nggak bisa diakses. Beberapa hari kucek terus, tapi tetap belum selesai. Karena beberapa sebab, akhirnya aku lupa akan ketertarikanku mencari info tentang BBI lebih lanjut. 

Bulan September 2016, aku mulai hunting giveaway dan ketemu sama blog-blog yang membahas tentang buku. Aku paksakan diri untuk pantengin twitter, aku follow akun-akun yang pasang member BBI di profilnya, walaupun nggak begitu ngerti cara baca cuitan-cuitannya. 

Namun, aku follow blog-blog buku dengan senang hati lewat blog personalku, dearlangit.wordpress.com. Aku melakukannya bukan sekedar kewajiban dari host blog, tapi karena aku memang suka baca-baca ulasan buku dan aku juga lebih mudah mengaksesnya karena aku udah download aplikasi WordPress, jadi bisa cek update dari followed sites. 

Bulan Oktober 2016, aku niatkan untuk buat blog buku untuk mempersiapkan diri agar bisa daftar jadi anggota BBI. 

Sejak baca ulasan blogger-blogger buku, aku ngerasa iri luar biasa. Baik dari segi kecepatan membaca, jumlah dan variasi bacaan hingga ulasan-ulasan yang bagus yang bikin baper tingkat akut. Belum lagi ngelihat cuitan-cuitan di twitter yang rame bahas buku, buku dan buku. 

Aku malu sama diriku yang ngaku suka baca tapi belum baca banyak. Lebih malu lagi karena selepas baca buku, aku nggak menuliskan kesan apa-apa. Akhirnya, kadang aku lupa sama isi buku-buku yang kubaca, hanya judulnya saja yang terasa familiar. Ngelihat anak BBI, rasanya aku cuma remah-remah kue di toples. 

Mereka punya kesibukan (bahkan banyak yang syuper duper sibuk), tapi baca dan nulisnya tetap oke. Mereka tersebar di berbagai daerah, tapi akrabnya luar biasa. Ahhhhh.. Pokoknya, aku pengen berada di antara mereka. 

Aku sama sekali nggak tahu ada syarat jumlah post dan usia blog. Aku juga nggak tahu bahwa aku nggak bisa daftar gitu aja, musti saat open recruitment aja. Aku cuma tahu syaratnya wajib blog khusus buku dan jika sudah punya, bisa email ke membershipbbi@gmail.com dengan format nama dan nama blog. 

Hingga suatu hari, masih di bulan Oktober, aku baca posting-an kak Hana tentang Blogversary-nya. Di situ, dia bilang kalo belum bisa jadi anggota BBI juga karena dulu blognya belum memenuhi syarat. 

Aku searching di Google dan dari info yang kudapat syaratnya minimal 5 posting-an dan usia blog minimal 3 bulan. Yaudah, aku nunggu dulu sampe usia blogku 3 bulan. Oktober, November, Desember. Artinya, Januari aku bisa daftar. 

Tanggal 2 Januari 2017, sekitar pukul 9 malam aku baca posting-an kak Kitty tentang dirinya yang resmi jadi anggota BBI. Aku buru-buru baca. Dari situ aku tahu bahwa BBI open recruitment selama 3 hari aja dan hari itu adalah hari terakhir. Aku langsung cek twitter, bongkar-bongkar twit @BBI_2011 dan ternyata benar.. Sial sekali aku nggak tahu kalo bisa aktifkan notifikasi suatu akun jadi aku telat banget dapet infonya. 

Untungnya, rekrutmen ini spesial. Katanya, nggak ada syarat usia blog. Akupun langsung kirim email ke membershipBBI. 5 menit kemudian dibalas. Aku diminta mengisi formulir. 

Saat membuka formulir pendaftaran.. JDEEERRR.. Aku terkejut membaca FAQ-nya. Minimal post 25 dan usia blog 6 bulan. 

OH MY GOD! Kenapa aku baru tahu? Kalo emang usia nggak dipermasalahkan, tetap aja jumlah posting-anku belum cukup. 

Salahkan aku yang nggak nemu link terbaru FAQ BBI itu. Aku sering baca blogbukuindonesia.com tapi lewat hp aja, jadi tampilannya nggak lengkap dan aku nggak tahu kalo ada menu-menu lain di blog itu. 

Nih, ya, tampilan blog BBI dari hp….

Nggak ada menunyaaa kan? Cuma posting-an aja. Aku jadi nggak tahu ada laman-laman lain kayak Profil, FAQ, Kontak, Aggregator, dkk.

Kira-kira bisa nggak tampilan mobile-nya jadi kayak gini?

Ada laman dan kategori-kategorinya. Cuma masukan aja sih, supaya lebih gampang dibaca dari hp, ya kan? Soalnya aku rajin ngecek blog BBI. 

Lanjut ke cerita tadi yaaaah..

Syukurlah kak Kitty ngasi semangat untuk coba aja dulu. Akupun berusaha menulis beberapa resensi lainnya supaya bisa nambah jumlah posting-an. Kalian bisa baca betapa hectic-nya aku selama 3 jam itu di sini (pukul 9-12 malam). Tapi, tetap aja posting-annya nggak nyampe 25, masih jauh banget. 

Sebelum ngeklik submit, ada kalimat di formulir itu yang mengatakan kira-kira bunyinya seperti ini: Apakah anda sudah membaca FAQ dan memenuhi persyaratan? 

GALAU ADEK, BANG. GALAU BACANYA.

Dengan penuh keraguan dan rasa frustasi, aku klik kirim untuk nyelesain formulir pendaftaran.

Beberapa hari kutunggu, email belum dibalas, sedangkan di twitter, @BBI_2011 sibuk me-retweet no ID anggota baru.

Aku juga sadar diri, sih, kenapa nggak diterima, yaudah aku nunggu rekrutmen selanjutnya aja, yang penting notifikasi akun BBI itu udah kuaktifkan biar nggak ngulangin kesalahan yang sama. 

Aku ngerti kenapa harus ada jumlah minimal posting-an dan usia blog, juga aturan tentang blog wajib tentang buku, karena organisasi atau komunitas apapun harus punya aturan yang jelas, apalagi ini komunitas yang ada kata Indonesia-nya. Luas. 

Tanggal 7 Januari 2017, sekitar pukul 2 siang, email balasan datang. Aku baru ngecek malam harinya. Aku pikir isinya penolakan, tapi……

Isinya justru ucapan selamat bergabung ke BBI dengan nomor 1701361. 
Saat membacanya, aku langsung teriaaaaak kesenangan. Lebih senang daripada saat dikasi tahu aku menangin buku Tentang Kamu-nya Tere Liye ataupun Holly Mother-nya Akiyoshi Rikako. 

Dan saat kusadari, ternyata aku bisa jadi anggota BBI tepat di bulan Januari 2017, seperti yang kuinginkan waktu itu, hanya saja jalan ceritanya penuh lika-liku, wkwkkwk. 

Jadi, anggota baru itu banyak bingungnya, apalagi aku nggak kenal siapa-siapa. Aku coba hubungi kak Putri, koordinator regional Sumatera Utara supaya bisa join ke grup BBI. Aku juga coba bacain thread forum.blogbukuindonesia.com walaupun masih nggak ngerti cara gunainnya karena masih online lewat hp aja (niatnya kalo dari laptop baru dibongkar). 

Aku juga pantengin aggregator.blogbukuindonesia.com untuk tahu update-an blog-blog lain yang belum kuikuti. Btw, tampilan mobile-nya oke banget nih. 

Saat event BBI Share The Love, aku sedang tidak aktif karena hp hilang jadi nggak bisa tahu infonya tepat waktu. Dan #BBIHut6 Marathon inilah momen pertama aku ikut event BBI. 
Setelah bergabung di BBI, ada banyak pertanyaan di benakku, beberapa di antaranya:

1. Katanya ada lebih dari 300 anggota, apakah ada daftar blog-blognya? Aku udah coba bongkar website BBI tapi nggak ketemu. Aku hanya menemukan Daftar Blog Buku Indonesia dari blognya mas Htanzil yang memuat sekitar 100 blog dari anggota BBI tapi status keanggotaannya atau link-nya belum tentu masih aktif. Aku pengen juga blogwalking ke blog lainnya.

2.  Aku masih nggak ngerti sistem penomoran anggota, apakah aku anggota ke 361 karena ID BBI-ku 1701361? (Haha, pertanyaannya agak nggak penting, yaa). Terus, kenapa aku bisa diterima? Bukannya nggak bersyukur, tapi kan posting-anku belum nyampe 25 walaupun usianya nggak dipermasalahkan waktu itu. Apa karena isian di formulirku bagus atau ada pertimbangan lain? Wkwkkwkwk. Dan berapa jumlah yang diterima saat penerimaan kemarin? 

3. Apakah ada posting-an mengenai pengurus BBI? Jujur, aku masih belum tahu kepengurusan BBI, apa aja divisinya, siapa-siapa saja orangnya, apa job description-nya. Biasanya ada satu laman yang membahas kepengurusan dan keanggotaan. Ntar kalo temanku nanya pas aku promosi si Bebi, pengurus BBI dari mana? Anggota BBI udah berapa banyak? Aku harus jawab apa?

4. Kadang aku bingung manggil BBI-ers lainnya gimana? Apa harus pake mbak dan mas, tapi aku lebih suka gunain kak dan abang, wkwkwk.

5. Aku juga belum akrab sama anggota selain BBI-ers Medan. Bingung mau mulai dari mana. Gimana supaya aku ingat mereka dan mereka kenal aku? Maksudnya, iya kalo aku komen di blog BBI-ers lainnya dan mereka juga ngomen tulisanku, tapi itu kan belum tentu saling mengingat pribadinya, ya kan? 

6. Aku juga belum tahu apa aja yang bisa dilakukan oleh anggota baru? Aku bahkan udah request sama kak Sulis untuk buat posting-an tentang hal itu dan tadi kak Sulis bilang mau nulis tentang itu, yey. Aku juga butuh semacam tips dan trik mendekati senior-senior, dsb, hahahha. 

7. Aku juga masih belum tahu pasti, keaktifan dan partisipasi macam apa yang bisa aku lakukan untuk BBI selain update blog bukuku ini? 

Yaa ampyuuun, panjang banget ya. Nampak kali keponya, hahaha. MAAFKAN DAKU, QAQA. 

Aku pengen nanyain itu, tapi nggak tahu mau nanya ke siapa (kalo nanya ke satu orang ntar dianya pusing), jadi aku tuangkan aja ke dalam posting-an ya. Dan aku berharap dari yang kuceritakan ini, Bebi tahu gimana kesan, pesan, kritik dan saranku (kayaknya implisit dan campur-campur gitu, haha).

Mungkin yaaa mungkin, jawabanku ini bisa dijawab di beberapa laman post blog BBI, ya kan? 

Misalnya, divisi membership cerita tentang rekrutmen, bagaimana penilaiannya, juga daftar blogger buku Indonesia yang katanya 300 lebih itu. 

Misalnya lagi, divisi lain buat bincang-bincang ala Q&A gityuuuuuu. Bikin tag: all about BBI, semacamnya. Jadiiii, selain anggota, netizen lainnya juga bisa tahu tentang BBI luar dan dalam, hihi. 

Oke, posting-an ini jadi ngalur ngidul, wkwkkwk. 

Jadi agak nggak cocok sama judulnya, haha. 

Harusnya judul posting-an ini: PENGAKUAN TERLARANG TENTANG KEBIN(G)UNAN DAN KEKEPOAN MEMBER BARU BEBI, hahahahhaha.

Tapi, bisa juga sih dicocokkan ke judul posting-an yang ini. 

Aku tinggal ngucapin selamat ulang tahun ke Bebi..

Aku nyanyi dulu yaaaa..

saeng il chuk ha ham ni da

saeng il chuk ha ham ni da

sarang ha neun Bebi shi

saeng il chuk ha ham ni da

Selamat ulang tahun yang keenam, Bebi.

Semoga BBI-ers tetap semangat ngeblog, tetap bertahan di BBI. BBI makin terkenal, visi dan misinya berjalan dengan lancar. Semoga anggota baru nggak bingung-bingung. Semoga anggota lama tetap solid. Pokoknya, yang terbaiklaah.